Post Page Advertisement [Top]

Artikel

Penguatan Pendidikan Karakter di Era Teknologi

Karakter adalah suatu perilaku yang ada pada manusia. Lalu apa yang disebut dengan pendidikan karakter itu yaitu membentuk sifat manusia yang tertata dan berprilaku yang baik. Era teknologi sekarang ini semakin canggih, memperoleh informasi dapat dilakukan dengan sekejap, lalu apakah hubungannya dengan pendidikan karakter.
Teknologi diciptakan dan dikembangkan untuk membantu kehidupan manusia.Dengan adanya teknologi seperti internet yang membantu perkembangan teknologi informasi. Era teknologi dimana akses informasi dapat ditemukan dengan mudah, bahkan untuk mendapatkan video, film dan musik pun mudah di dapat dan di akses dengan cepat.
Permasalahannya adalah apakah  informasi yang didapatkan itu mendidik atau sebaliknya , membuat perilaku seseorang menjadi baik dan juga buruk. Faktanya banyak kejadian di daerah seperti pelecehan seksual, perdagangan anak, penculikan, penipuan dan perbuatan lainnya yang berakibat fatal terhadap sesorang. Mengapa demikia? Tentu anda sudah dapat memperkirakannya.
Kurangnya penguatan pendidikan karakter itulah faktor utama penyebab dari kejadian diatas. Baik di sekolah maupun di rumah sekarang ini kurang diberikan pendidikan karakter. Teknologi merajai diri mereka,sehingga menyebabkan komunikasi bersama keluarga dekat begitu jarang dilakukan, apalagi dengan masyarakat. Penggunaan sosial media sudah tak terhitung jumlahnya. Sosial media sudah merupakan kebutuhan komunikasi yang praktis baik dikalangan remaja, orang tua bahkan anak SD sekalipun. 
Dampak negatifnya adalah kurang dekatnya komunikasi dengan anak disebabkan orang yang sibuk melakukan pekerjaan. Bahkan setelah pulang kerja anak-anak kurang diperhatikan serta masing-masing asyik berkomunikasi di sosial media. Akibatnya keakraban antara anak dan orang tua menjadi jauh. Sosial media lah yang akhirnya menjadi teman curhat, boleh jadi ketika mendapatkan teman curhat bisa berujung pada pelecehan atau penculikan.
Penguatan pendidikan karakter adalah salah satu jawaban untuk menyeimbangkan dampak buruk globalisasi yang telah menggerus nilai-nilai budaya bangsa yang sudah lama kita anut. Oleh karena itu, penguatan pendidikan karakter harus menjadi kebutuhan bersama bagi bangsa Indonesia. Artinya selain orang tua yang berperan utama sebagai pendidik karakter, guru dan juga masyarakat pun harus ikut memberikan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah untuk menjadikan pendidikan karakter sebagai salah satu pilar penyangga bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Penguatan pendidikan karakter hendaknya diberikan kepada anak selagi masih kecil, sehingga apapun yang dilaluinya dalam kehidupan tidak akan mudah terpengaruh, apalagi di era teknologi sekarang ini. Penguatan pendidikan karakter adalah salah satu  benteng pertahanan seseorang untuk menghadapai jalan hidup yang baik dan sesuai dengan norma.
Penguatan pendidikan karakter adalah salah satu upaya untuk mempertahankan kemuliaan manusia. Dengan penguatan pendidikan karakter kita ingin membangun manusia seutuhnya. Artinya bukan hanya memberikan kepuasan kepada kebutuhan jasad saja, tapi juga jiwa (emosional) dan rohaninya (spiritual). Dengan kata lain, membangun manusia seutuhnya adalah membangun dan mencerdaskan lahir batinnya.
Seseorang yang mempunyai pendidikan karakter baik maka kejadian tersebut tidak mungkin ia lakukan. Untuk itulah sangat diperlukan pendidikan karakter yang mencakup pendidikan tentang sikap mencakup aspek kejujuran, disiplin kasih sayang, kerja keras, kerjasama dan sebagainya.
Paradigma pendidkan di semua negara memandang pentingnya persoalan karakter ini. Lembaga pendidikan mendapat amanat paling berat karena harus merumuskan dan kemudian mengaplikasikan rumusan itu di lembaga pendidikan. Tujuan yang diharapan adalah lembaga pendidikan yang tidak hanya mencetak orang pintar saja tetapi orang yang memiliki hati yang baik. Pendidikan pada esensinya menciptakan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik, bukan sekedar perubahan pola pikir. Keberhasilan pendidikan adalah sejauh mana pendidikan karakter terbangun. Negara akan bersatu, kuat, aman, dan damai bila pendidikan menghasilkan orang-orang yang berkarakter dan tangguh.
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi ini adalah menetapkan kurikulum 2013 di dalam pendidikan. Kurikulum ini berhubungan erat dengan pendidikan karakter. Tujuannya adalah agar generasi penerus bangsa mempunyai karakter (bermoral). Membentuk karakter bukanlah sekedar mengajarkan kepribadian, karena kepribadian tidak sama dengan karakter. Karakter adalah tingkah laku atau perangai manusia sebagai hasil pendidikan dan pengajaran. Kepribadian adalah hasil dari pendidikan dan pengajaran dipengaruhi oleh lingkungan.Sedangkan karakter adalah watak dasar yang berada dalam diri setiap manusia sejak lahir yang berkaitan penting dengan perasaan atau hati.
Pendidikan karakter membutuhkan figure sebagai hasil dari keberhasilan pendidikan karakter. Selain figur, pendidikan karakter bisa dilakukan melalui keteladanan. Proses pendidikan bukan hanya sekedar transformasi nilai-nilai pengetahuan tetapi lebih merupakan proses yang panjang berakhir setelah manusia berpisah dengan dunia. Kalau pendidikan karakter hanya selesai sampai di sekolah saja dan  setelah keluar dari gerbang sekolah tidak ada lagi pendidikan karakter, maka cita-cita untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya hanya tinggal cita-cita saja. Oleh karena itu semua pihak berperan penting dalam pembentukkan karakter baik itu orang tua, pendidik (guru), lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat maupun pemerintah.
Orang tua adalah faktor yang sangat berperan penting dalam penguatan pendidikan karakter. Orang tua diharuskan untuk selalu mengawasi, menjaga anak-anak mereka dari pengaruh lingkungan media sosial.  Orang tua diharapkan harus mengetahuai kemajuan teknologi zaman sekarang sehingga tidak menjadi gaptek. Apabila orang tua tidak tahu masalah teknologi kemungkinan pengawasan terhadap anak dalam menggunakan teknologi akan mengalami kesulitan. Kunci utama dari penggunaan teknologi sekarang ini adalah pengawasan orang tua terhadap anak. Oleh karena itu, perlunya penanaman pada anak sejak dini bahwa keberadaan teknologi harus membawa pengaruh yang positif dan bermanfaat bagi dirinya sendiri.
Guru adalah seorang pendidik yang juga berperan penting dalam penguatan pendidikan karakter. Peran guru dalam hal pengawasan dalam kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap peserta didik. Guru adalah teladan bagi mereka dan berperan sabagai sosok yang perlu ditiru untuk mengerjakan hal-hal yang baik dan juga perantara ilmu bagi peserta didik. Selain memberikan pendidikan dalam teknologi guru juga harus menjelaskan tentang pengaruh teknologi baik yang positif atau pun negatif. Pengawasan dan pengontrolan seorang guru sangat diperlukan bagi peserta didik.
Maka hadirnya teknologi yang memenuhi kebutuhan manusia hendaknya jangan menjadikan ketergantungan bagi para penggunanya. Teknologi digunakan seperlunya sehingga pengaruh buruk dari teknologi tidak berimbas kepada tatanan hidup sehari-hari yang akhirnya menimbulkan berbagai problematika dalam kehidupan. Mari kita dukung dan terapkan penguatan pendidikan karakter agar generasi muda lebih banyak lagi menghasilkan hasta karya di pentas dunia.

Biodata Penulis :
Nama : Miliyanti, S.Pd.I
Profesi : Guru SDIT Ihsanul Amal Alabio, Kab. HSU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]