Post Page Advertisement [Top]

Artikel

INFEKSI SEMANGAT SEORANG GURU

Hidup akan indah dan bermakna, andai kita lalui setiap detiknya dengan semangat. Karena dengan semangat, maka tidak ada kata menyerah dalam menjalankan sesuatu. Semangat akan menjadi energi positif yang akan terus membakar rasa optimis. Apalagi profesi seorang guru pastilah sangat membutuhkan keceriaan apalagi semangat, andaikata ia menjalankan tugasnya tanpa keceriaan dan semangat, maka pekerjaan itu sangat membosankan dan melelahkan serta hasil peserta didik tidak sesuai seperti yang diharapkan.
            Psikolog Carl Gustav Jung seorang perintis psikoanalisa modern dari Swiss mengatakan bahwa emosi secara umum menular. Teori Jung tersebut belum lama ini dibuktikan oleh dua penelitian psikofisiologi, di Universitas Hawaii dan Ohio State University, AS, berhasil menguraikan proses penularan emosi dan perasaan itu. Kedua penelitian tersebut menemukan penjangkitan emosi dan perasaan terjadi seperti penularan penyakit. Prosesnya spontan dan tidak disadari, dalam waktu tak sampai sedetik. Ini terjadi terutama pada jarak dekat, walau bukan melalui penyebaran virus maupun bakteri. Penularan yang ditemukan para peneliti adalah kondisi emosional dan perasaan yang persis sama dengan kondisi pada sumber penularan. Dengan demikian, istilah penularan tidak bisa disangkal kebenarannya. Penularan emosi berawal pada dorongan menirukan ekspresi fisik orang lain baik itu wajah, sorot mata, intonasi suara, atau gerak tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut orang lain bisa terinfeksi emosi yang kita keluarkan. Begitu pula dengan semangat, kita juga bisa membuat orang lain terinfeksi dengan semangat kita. Banyak hal semangat positif yang bisa kita tularkan kepada orang lain apalagi kita yang berprofesi sebagai guru. Selain dalam hal menularkan semangat dalam pembelajaran kita juga bisa menularkan semangat positif dalam wujud kombinasi kata-kata yang tertuang dalam sebuah tulisan.
Siapa sangka penaklukan Konstatinopel oleh Sultan Muhammad Al Fatih pada tahun 1453M terinspirasi semangat dari sabda Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam yang beliau ucapkan pada kisaran tahun 627 M. Dan semuanya tertuang dalam tulisan ( untuk sabda Rasulullah diriwayatkan dalam Hadits oleh Imam Muslim), dan dapat kita bayangkan betapa dahsyatnya konsekuensi dan efek dari sebuah tulisan yang berisi semangat positif bagi generasi selanjutnya.
Seorang guru yang penuh semangat tinggi akan tampak mengagumkan terutama di depan anak didik kita, karena selalu punya ide segar dan baru, seolah tidak pernah lelah dan tidak kenal putus asa dalam menjalankan pekerjaannya. Tidak ada hal yang lebih menyedihkan dari seorang guru yang harus mengajar tanpa semangat selama bertahun-tahun.
Oleh karena itu seorang guru harus menularkan semangatnya kepada peserta didik agar hasilnya lebih dari yang diharapkan, sesuai dengan kata motivasi “guru yang baik itu ibarat lilin, rela membakar dirinya sendiri untuk menerangi jalan orang lain”. Sekarang siap menjadi guru yang baik??? Ayo infeksilah anak didik dengan semangat mengajar yang kita punya.


BIODATA PENULIS

Nama : Siti Kuzaimah, S.Pd
Pekerjaan : Guru SDIT Ihsanul Amal Alabio

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]