Post Page Advertisement [Top]

Artikel

BELAJAR TEMATIK DENGAN ASYIK

          Beberapa tahun belakangan Kurikulum pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) menjadi Kurtilas (Kurikulum 2013). Banyak persepsi yang mengatakan “Ah... Kurtilas susah, penilaiannya rumit,  pembelajarannya melelahkan dengan perangkat yang seabrek, banyak guru yang belum memahami konsep Kurtilas dll”.
            Sejenak kita tinggalkan persepsi tersebut. Kurikulum 2013 Identik dengan Pembelajaran Tematik. Pembelajaran Tematik adalah suatu model pembelajaran yang menggabungkan KI (Kompetensi Inti), KD (Kompetensi Dasar) dari beberapa mata pelajaran dalam suatu tema tertentu untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna.
            Jika kita cermati tema-tema di pembelajaran tematik mengusung tema lingkungan di sekitar kita seperti diriku, kegemaranku, keluargaku, dll. Tema-tema tersebut memudahkan guru untuk mengajarkan materi yang terintergrasi dengan tema yang umum atau biasa didengar oleh peserta didik. Sehingga tema tersebut bukan hal yang asing bagi peserta didik.
            Selain itu hampir semua benda dan tempat di sekitar bisa digunakan sebagai media pembelajaran tematik. Mulai dari semua anggota tubuh, benda-benda di dalam kelas maupun di rumah. Apalagi lingkungan di luar kelas, semakin banyak media yang bisa digunakan untuk pembelajaran. Inilah satu lagi kemudahan yang diberikan kepada guru dan peserta didik
            Dalam Kurikulum 2013 guru juga bebas mengembangkan tema yang ada dengan materi yang relevan. Jadi, guru tidak melulu merujuk dari satu buku  saja. Hal ini tentunya akan semakin menambah ilmu peserta didik dengan menyajikan beragam materi yang variatif. Materi yang variatif tentu akan menarik minat belajar siswa untuk memahami materi juga akan memudahkan guru untuk memudahkan guru dalam mencari referensi sebelum melaksanakan pembelajaran.
            Dalam Kurikulum 2013 juga terdapat Pendekatan Saintifik atau Pendekatan Berbasis Ilmiah. Pendekatan Saintifik yaitu pendekatan dalam pembelajaran yang merangsang peserta didik untuk terampil dalam 5M (Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar, Mengkomunikasikan). Pendekatan ini mengajak  guru  untuk  mengubah model pembelajaran dari teacher center menjadi  student center  selama pmbelajaran peserta didik lebih  berperan aktif dalam memperdalam materi yang diajarkan
            Saat mengamati peserta didik dilatih untuk teliti dan jeli dalam melihat sesuatu proses. Menanya melatih peserta didik untuk kritis dan kreatif dan tidak berpuas diri akan ilmu yang telah ada.
            Proses mencoba melatih peserta didik untuk terus menerus mengumpulkan data untuk diuji coba (bekerja keras). Proses berikutnya adalah menalar proses yang melatih peserta didik untuk mengasosiasikan atau mengelompokkan ide, dalam proses ini peserta didik juga dilatih untuk jujur bisa menghargai orang lain dan disiplin.
            Terakhir adalah tahap mengkomunikasikan atau mempresentasikan hasil dari tahap sebelumnya. Peserta didik juga dilatih agar berani mengungkapkan pendapat di depan orang lain.
            Menurut penulis, Kurikulum 2013 sangat cocok untuk peserta didik. Karena membekali peserta didik dengan banyak hal agar lebih memaknai hidup dari fenomena-fenomena yang ada. Melatih peserta didik untuk bersikap kritis dalam menyikapi suatu hal serta mengajarkan peserta didik untuk bersikap hati-hati dan tidak tergesa-gesa menghujat dengan seenaknya kepada yang lain.
             Banyak lagi keterampilan yang diberikan untuk peserta didik agar siap hidup di Abad 21 yang penuh tantangan dan rintangan. Alangkah bahgianya jika kita melihat generasi penerus kita mampu hidup dengan baik dengan banyak karakter yang tertanam baik sejak dini serta memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi dinamika kehidupan yang penuh tantangan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]