MENGHAFAL AL-QUR'AN ADALAH PROSES MENCINTAI
Sesungguhnya menghafal Al-Qur'an bukanlah semata-mata berbicara tentang banyaknya juz, surat, atau ayat yang kita hafal. Ia jauh lebih tinggi daripada sekedar hafal rentetan huruf-huruf arab yang ada di dalam Al-Qur'an.
Hati ku berbisik bahwa sejatinya Menghafal Al-Qur'an adalah satu bentuk proses mencintai. Tak perlu bicara sudah berapa ayat yang kau baca hari ini ? Tapi ia seakan menyentuh ku dan bertanya, sudah berapa ayat yang kau cintai hari ini ? Adakah kau rasa tenang ketika cintamu tersampaikan lewat ayat-ayat yang kau baca hari ini? Karena cinta tak terdefinisi dalam jumlah bilangan. Ketika kita cinta,yang kita tau hanya bagaimana caranya agar cinta itu tak lekang oleh waktu, agar bagaimana ia selalu terasa di dalam hati.
Menghafal Al-Qur'an adalah satu bentuk proses mencintai.Ketika engkau mulai berazzam menghafal ayat demi ayat. Kesungguhan cintamu akan diuji. Apakah cinta itu begitu mudah datang dan pergi ? Apakah cinta itu begitu mudah terucap hari ini lalu dengan mudahnya hilang esok hari? Begitu juga dengan ayat yang engkau hafal. Apakah ia hanya menjadi target hafalanmu hari ini lalu kemudian besok kau bisa lupakan dia dengan alasan sibuk,tak sempat,dan alasan lain ? Bukan ,itu bukan cinta. Cinta tak kenal kata sibuk, cinta tak kenal kata tak sempat.
Menghafal Al-Qur'an itu adalah satu bentuk proses mencintai. Ya,mencintai iman dan kesuciannya. Ketika menghafal Al-Qur'an cintamu dipersaksikan. Adakah cintamu pada perintah Allah begitu besar daripada berpasrah diri dalam godaan untuk berbuat maksiat. Karena cinta itu harus suci. Karena Al-Qur'an itu suci,dan ia tak akan melekat di hati orang yang berbuat maksiat. Maka cintamu akan dipersaksikan. Bukan hanya sampai 30 juz kau kuasai. Tapi selama waktumu di dunia masih ada.
Menghafal Al-Qur'an adalah satu bentuk proses mencintai. Ia bukan semata-semata untuk tujuan hafal di luar kepala akan 30 juz yang banyak itu. Tapi ia adalah tentang bagaimana engkau mencintainya seumur hidupnya. Cinta itu bukan hanya untuk diucapkan dan dilafalkan berkali-kali. Tapi ia harus direalisasikan dan dibuktikan.
Maka adakah kau bilang cinta sementara kau tak mau bersungguh-sungguh berjalan bersamanya? Maka apakah kau bilang cinta, jika cintamu hanya setengah-setengah. Kau cintai sebagian dan kau ingkari yang lain ? Bukan begitu. Karena Cinta itu bukan setengah-setengah. Ia utuh,tak terbagi.
“Orang yang hafal Al-Qur'an itu pilihan Allah. Semoga engkau yang dipilih…”
Allahummarhamna bil qur'an…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar