Menjadi Guru,
Gampang atau Susah ?
Oleh Ustazah Ellyta Mauliddia, S.Pd
Peran seorang guru
selalu diperlukan dalam dunia pendidikan. Tanpa adanya seorang guru, sebuah ilmu tidak dapat di transfer dengan
baik. Dalam kamus bahasa
Indonesia, pengertian guru
merujuk pada pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Sedangkan dalam arti umum
yaitu pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Keungggulan suatu
bangsa tidak hanya diukur dari kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah,
tetapi juga dilihat dari ketersediaan dan keunggulan sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas. Salah satunya yaitu tenaga pendidik yang terdidik serta mampu
menghadapi tantangan yang timbul seiring dengan perubahan dalam kehidupan era
globalisasi. Sehingga
untuk menjadi seorang guru haruslah menempuh pendidikan tentang keguruan dan
ilmu pendidikan, bahkan pada zaman sekarang ini pemerintah telah menganjurkan
menjadi seorang pendidik haruslah memiliki pendidikan minimal sarjana strata satu.
Hal tersebut pastilah
memiliki tujuan, salah satunya adalah agar memiliki pengetahuan keguruan yang sesuai dengan
dunia pendidikan untuk menyempurnakan tujuan pemerintah yakni mencerdaskan
kehidupan bangsa. Masyarakat dunia saat ini masuk ke dalam pergaulan era
globalisasi. Suka atau tidak arus
globalisasi adalah arus yang tak dapat ditolak. Hadirnya berbagai jenis kemajuan dalam teknologi informasi
di dunia pendidikan memberikan banyak tawaran dan pilihan dalam rangka
menunjang proses pembelajaran.
Disinilah tantangan
seorang guru agar tidak gaptek dengan perkembangan teknologi. Seorang guru
diharapkan dapat mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat mengembangkan
cara mengajarnya. Guru yang menggunakan teknologi dengan benar dalam proses
pembelajaran akan memberikan pandangan positif kepada cara belajar anak
didiknya. Sehingga mereka akan menggunakan teknologi untuk pembelajaran bukan
semata untuk bermain. Jika hal tersebut dapat di laksanakan dalam dunia
pendidikan maka semua anak akan cerdas sesuai dengan harapan.
Apakah guru hanya
terikat dengan anak-anak dan lingkungan sekolah ? Guru tidak hanya menyampaikan
ilmu pengetahuan semata kepada peserta didik, tetapi mempunyai tanggung jawab
moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk membimbing anak didiknya dalam
mengembangkan potensi yang mereka miliki agar menjadi mandiri, bertanggung
jawab terhadap kehidupan dewasa yang akan datang. Guru sebaagi pendidik
mempunyai tanggung jawab secara formal (kepada atasan yang mengangkat) dan
secara moral (kepada sasaran didik dan Tuhan Yang Maha Esa).
Walaupun tugas utama
guru di dalam adalah mengajar bukan berarti bebas tuntunan sebagai pendidik. Karena tugas guru tidak terbatas kepada
penyampaian sejumlah ilmu pengetahuan saja. Guru juga tidak cukup memahami
karakteristik siswa sebagai peserta didik, akan tetapi guru juga harus memahami
karakteristik dirinya dan kondisi pendidikan. Di dalam keluarga, seorang guru
bertindak sebagai orang tua yang mempunyai kewajiban mendidik dan membimbing siswa-siswinya.
Di
dalam lingkungan sekolah guru mempunyai kewajiban mendidik anak didiknya agar
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien, sedangkan di dalam masyarakat
guru dipandang sebagai figur
yang patut digugu dan ditiru baik dalam sikap maupun dalam perbuatannya.
Sehingga guru menjadi tolak ukur atau standar kebenaran orang-orang sekitarnya.
Profesi seorang guru, dimanapun keberadaanya akan selalu di anggap guru oleh
lingkungannya, sehingga seorang guru berkewajiban memberikan pandangan positif
yang patut ditiru sebagai bahan pembelajaran bagi lingkungannya.
Di masyarakat,berdasarkan tingkatan panggilan
guru ada beberapa macam yaitu guru usia dini, guru sekolah dasar, guru sekolah
menengah pertama, dan guru sekolah menengah atas. Kemudian, siapakah yang pantas di beri label guru super ? Menurut penulis, jawabannya adalah guru sekolah
dasar, karena guru tersebut mampu menguasai seluruh mata pelajaran yang akan di
ajarkan kepada anak didiknya, selain itu ia
juga mampu membangun watak atau karakteristik peserta didiknya dengan baik.
Penanaman ilmu dasar
pendidikan juga berada di tangan seorang guru sekolah dasar. Walaupun ilmu yang di peroleh adalah ilmu
dasar akan tetapi ilmu tersebut selalu berguna untuk masa depannya seperti
penjumlahan dan pengurangan bahkan dengan perkalian dan pembagian. Perubahan
perilaku menjadi pribadi yang baik dan sopan juga di tanamkan di bangku sekolah
dasar seperti berkata dan berbuat sopan terhadap teman dan orang dewasa. Guru
sekolah dasar yang berhasil mendidik peserta didiknya adalah guru yang mampu
mengantarkan anak didiknya ke gerbang kesuksesan. Walaupun setelah
menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar masih banyak tantangan yang harus
dihadapi untuk mencapai kesuksesan, tetapi pengetahuan dan penanaman watak dari
guru akan selau berguna untuk masa depannya.
Peran seorang guru
merupakan sebuah profesi untuk membantu tujuan bangsa dalam mencerdaskan
anak-anak bangsa. Guru yang berhasil adalah guru yang mampu mencetak generasi
yang cerdas dan berguna bagi kehidupan bangsanya. Guru yang profesional adalah
guru yang selalu berupaya merencanakan, merumuskan masalah, melakasanakan, dan
mengevaluasi hasil kerjanya sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang efektif, efisien, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Perkembangan teknologi
merupakan sarana proses pembelajaran yang patut digunakan dalam proses pembelajaran,
penggunaan teknologi sesuai dengan fungsinya akan meningkatkan minat,
perhatian, dan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran
sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai sesuai dengan harapan.
Tugas seorang guru tidak
hanya memberikan pelajaran tetapi juga mempunyai bertanggung jawab moral
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Label
menjadi seorang guru gampang atau susah itu tergantung dari permikiran
seseorang. Jika menjadi guru susah karena harus mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik sehingga tidak
memberi ruang untuk waktu pribadi, itu hanyalah persoalan manajemen waktu. Jika
kita bisa mengatur waktu dengan sebaik-baiknya maka menjadi seorang guru
tidaklah susah, selain itu juga menjadi tambahan positif bagi kita adalah
pahala yang di peroleh untuk kehidupan kita di masa mendatang.
Radar Banjarmasin edisi Februari 2016
Radar Banjarmasin edisi Februari 2016
BIODATA SINGKAT PENULIS :
Nama : Ellyta Mauliddia, S.Pd
Pekerjaan : Guru SDIT Ihsanul Amal Alabio, HSU
Alamat : Komplek CPS, Jln. Inayah No.74, Sungai Malang,
Amuntai, 71418
Email : ellyta.dgreenworld@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar