Artikel
WE SING , WE LEARN
Pembelajaran
yang menyenangkan merupakan hal besar yang ingin diberikan guru kepada siswa. Harapan
besarnya siswa dapat mempelajari segala hal di sekolah. Belajar akan efektif
bila suasana hati siswa berada dalam kondisi menyenangkan yakni saat itu siswa
masuk dalam zona alfa. Kondisi alfa adalah kondisi yang rileks dan
menyenangkan. Siswa sudah masuk ke zona alfa jika hati mereka senang, yang
ditandai dengan rona wajah yang ceria, tersenyum, bahkan tertawa. Kondisi ini
dikatakan sebagai kondisi paling baik untuk belajar, sebab neuron (sel saraf)
sedang berada dalam suatu harmoni (keseimbangan).
Salah satu
langkah yang dapat ditempuh untuk menciptakan suasana yang menyenangkan adalah
dengan bernyanyi. Bernyanyi adalah sesuatu yang menyenangkan bagi anak,
remaja bahkan orang dewasa. Penulis senang mengajak siswa bernyanyi dalam
proses pembelajaran untuk meraih perhatian dan membangkitkan motivasi siswa
sekaligus mengantarkan mereka menuju zona alfa yang selanjutnya memudahkan
penulis untuk memaksimalkan penyampaian materi.
Menggunakan
metode bernyanyi dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh guru itu sendiri
dan lagu yang dibawakannya. Bila seorang guru pandai bernyanyi dan membawakan
lagu, tentu anak-anak akan senang mendengar dan mengikutinya. Namun, bila dalam
membawakan lagu sangat buruk, respon anak-anak juga akan berkurang. Dalam hal
ini guru dapat menggunakan media audio
atau meminta salah satu siswa yang pandai bernyanyi untuk memimpin
teman-temannya, namun tetap guru harus mengiringi kegiatan tersebut.
Lagu yang
dibawakan pun juga perlu diperhatikan. Guru bisa menyiapkan lagu yang familiar
dan mudah dihafal oleh siswa. Kreatifitas guru pun diperlukan dalam merubah
lirik lagu agar sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Penggunaan lagu
yang familiar dapat memudahkan siswa dalam menghafal materi yang disampaikan.
Bahkan secara spontan setiap kali siswa mendengar lagu aslinya, siswa akan
ingat dengan materi yang pernah disampaikan oleh guru.
Untuk
pelajaran tertentu guru dapat memilih lagu yang sesuai dengan tema
pembelajaran. Seperti tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan, guru dapat
memilah dan memilih lagu-lagu yang berhubungan dengan hewan dan tumbuhan atau
mengubah liriknya agar sesuai dengan materi. Penggunaan metode bernyanyi
terbukti ampuh dalam pembelajaran kosa kata bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Siswa dapat dengan mudah mengingat dan menghafal kosa kata melalui lagu yang
telah dirubah liriknya oleh guru dengan kosa kata yang dipelajari.
Kegiatan
bernyanyi juga perlu divariasikan dengan gerakan dan visualisasi yang menarik
guna memenuhi gaya belajar siswa yang berbeda-beda. Untuk auditory learner
dengan kemampuan musikal tinggi kegiatan bernyanyi adalah hal yang paling
menyenangkan. Hal ini akan sangat memudahkan siswa tersebut untuk memahami atau
mengingat materi pembelajaran. Untuk visual learner, guru dapat
menampilkan visualisasi gambar atau gerakan yang menarik saat bernyanyi. Untuk kinesthetic
learner, guru sangat perlu menciptakan gerakan-gerakan yang berhubungan
dengan lagu yang dinyanyikan.
Hal yang
paling penting adalah lakukan segala tahapan dalam pembelajaran dengan
melibatkan siswa. Karena porsi ingatan paling besar pada anak-anak terbentuk
dari perbuatan atau tindakan
sebanyak 60%. Mendengar hanya membentuk 30% ingatan, sedangkan melihat hanya
membentuk 40% ingatan. Kita dapat melakukan 3 hal tersebut dalam satu kegiatan
bernyanyi. Dengan bernyanyi ingatan siswa sudah terbentuk melalui mendengar. Tampilkan gambar-gambar
menarik yang berhubungan dengan materi atau lagu untuk memenuhi ingatan yang
didapat melalui melihat.
Terakhir gunakan anggota tubuh siswa untuk bertindak atau bergerak sesuai dengan hal yang ia pelajari. Dalam
pembelajaran kosa kata tindakan dapat diwujudkan dalam gerakan yang berhubungan
dengan kosa kata yang dipelajari. Contoh, meja – table – digunakan sebagai
tempat kita belajar dan menulis yang pasti ada di ruang kelas, kemudian arahkan
siswa menemukan gerakan yang mampu membuat siswa mengingat benda tersebut
dengan mudah, bisa dengan gerakan menepuk-nepuk meja atau gerakan membentuk
sebuah meja dengan aktivitas menulis.
Ketika siswa
sudah hafal lagu yang mereka pelajari, guru dapat melakukan pengulangan dengan
mudah. Lagu tersebut pun bisa digunakan dalam apersepsi, ice breaking,
dan penutup dalam pembelajaran. Guru juga perlu melakukan variasi dalam
membawakan lagu karena siswa akan sangat antusias dengan hal-hal baru.
Bernyanyi bisa dengan saling bersahutan per bait, memperlambat atau mempercepat
tempo, atau sesekali dengan mengubah huruf vokalnya. Dengan demikian sudah
dapat dipastikan kelas akan menjadi ramai dan menyenangkan.
Sebagai
seorang guru, kreatif dan inovatif itu sangat diperlukan agar pembelajaran
menjadi menyenangkan dan siswa selalu antusias mengikuti pembelajaran tanpa
paksaan. Guru berkarya untuk siswa
berjaya.
BIODATA PENULIS
Nama : Rahimatun Nisa, S.Pd.I.
Profesi : Guru SDIT Ihsanul Amal Alabio, Kab. HSU
Alamat : Sungai Malang RT. 07 No.46.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar