Seminar
SEMINAR PARENTING SIT IHSANUL AMAL
SEMINAR
PARENTING SIT IHSANUL AMAL
"MENJADI ORANG TUA
DIGITAL (KIAT SUKSES MENDIDIDK ANAK DI ERA MODERN)"
Pembicara
: Misbakhul Munir (Master Trainer KPI Surabaya)
Pada hari Ahad, 26 Februari 2017 bertempat di Aula lantai II Kantor BAPEDDA Amuntai telah diadakan kegiatan Seminar Parenting dengan tema “ Menjadi Orang Tua Digital (Kiat sukses mendidik anak di era modern)”. Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 500 orang peserta. Pada seminar kali ini menghadirkan seorang narasumber kenamaan, Ust. Misbakhul Munir yang mana beliau adalah Master Trainer dari KPI Surabaya, serta moderator Ust. Riduansyah yang saat ini menjabat sebagai Waka Kesiswaan SMPIT Ihsanul Amal.
Di zaman kemajuan teknologi sekarang ini,
ternyata masih banyak orang tua yang gaptek (gagap teknologi).
Hp mereka masih jadul. Mereka tidak begitu lihai dengan aplikasi WhatsApp,
BBM, Facebook apalagi twitter ataupun instagram. Sedangkan
anak-anak, mereka sangat lihai memainkan itu semua, hp-nya Android, jaringannya
4G.
Disisi lain, dunia maya bukanlah tempat yang
aman bagi anak-anak untuk bermain, walaupun disana terdapat ilmu pengetahuan,
tetapi banyak juga yang patut diwaspadai, seperti halnya banyaknya adegan
kekerasan ataupun hal yang tidak pantas lainnya.
Untuk menjawab semua keresahan itu, dan
mempersiapkan orang tua yang melek teknologi dan siap bersaing di era modern
maka SIT Ihsanul Amal
Tugas utama orang tua adalah memberika
keteladanan (Role Model), karena anak belajar semuanya pertama kali dari orang
tuanya. Anak-anak mungkin sering salah mengikuti (menerjemahkan) kata-kata
orang tuanya, namun mereka tidak pernah salah meniru dan mengikuti perilaku
orang tuanya.
Banyak hal yang perlu orang tua lakukan untuk
menyiapkan anak-anak dalam menghadapi era digital:
1. bangun komunikasi. Dalam
membangun komunikasi ada trik khusus yang dikenal dengan nama win-win
Solution. Dalam menjalankan trik ini yang harus dilakukan orang tua
adalah :
- Dengarkan
opini anak, berikanlah kesempatan kepada anak untuk mengutarakan
pendapatnya dan orang tua (cobalah) menjadi pendengar yang baik, Jangan
memotong pembicaraan anak ketika dia sedang menyampaikan pendapatnya.
- Bicara
dari hati ke hati, bukan hanya logika. Tatap matanya ketika anak
mengutarakan pendapatnya, posisikan anak seperti kita berbicara dengan
teman kita.
- Bantu
anak menjelaskan keinginannya, karena terkadang bagi beberapa anak
menyampaikan/menjelaskan keinginannya adalah hal yang sulit.
- Setelah
orang tua mendengarkan keinginan anak, berbicara dari hati ke hati, hal
yang terpenting berikutnya adalah membuat kesepakatan bersama lengkap
dengan konsekuensi yang akan diterima jika melanggar kesepakatan tersebut.
2. Memberikan Aturan
Pengggunaan
Salah satu kelemahan dan
penyebab aturan (di rumah) sering dilanggar atau tidak ditaati karena aturan
itu tidak tertulis dan tidak ditempel seperti aturan di sekolah, kelemahan
lainnya biasanya aturan itu hanya berlaku untuk anak, bukan untuk ayah bundanya
(tajam ke bawah, tumpul ke atas). Jika aturan yang dibuat itu ingin
efektif buatlah seperti aturan di sekolah; ditempel dan berlaku untuk semua.
- · Batasan
Ø Batasan Waktu. Untuk anak
0-8 tahun batasan menggunakan gadget
max. 2 jam/hari. Juga dijelaskan pengecualiannya, misalkan boleh menggunakan
gadget untu bekerja (untuk ayah bunda) dan untuk mengerjakan tugas sekolah
(untu kakak).
Ø Batasan akses. Bimbing dan
ajarkan anak untuk memilah dan memilih akses internet yang layak untuk dibuka
(diakses), contohnya game online, banyak game online yang menampilkan
adegan-adegan kekerasan dan kontennya banyak yang tidak layak untuk dilihat.
Ø Batasan konten. Bimbing dan
ajarkan anak untuk jeli, cerdas dan bijak dalam menaggapi konten yang
ditampilakn diinternet. Misalkan ketika ada yang minta pertemanan di facebook
tidak langsung diterima, tapi dilihat dulu profilnya, ketika ada konten yang
tidak layak cepat di hapus atau ditututp.
- · Pengendalian
Orang tua harus menjelaskan
tentang penggunaan internet yang aman secara psikologis, mana yang boleh
digunakan dan yang tidak boleh digunakan. Selain itu juga harus ada keterbukaan
antara orang tua dan anak. Mengakses internet hanya boleh ditempat yang
terbuka, seperti diruang tamu, tempat bermain, ruang keluarga. Tidak boleh
mengakses internet dikamar dan kamarnya dikunci.
3. Tanggung Jawab
Hal terpenting ada
dipoin ini, poin kedua tidak akan terlaksana jika tidak ada poin ketiga ini.
· Mengajari anak supaya bias berpikir mandiri dalam penggunaan
gadget dengan muraqabatullah(mendekatkan diri kepada Allah)
· Ajarkan pada anak bahwa setiap perbuatan ada konsekuensi
pertanggungjawabannya.
·
Adanya komitmen yang kuat yang muncul dari dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar